Istiqomah lebih baik dari seribu karomah

Oleh

Menuntut ilmu adalah perjalanan panjang yang memerlukan kesungguhan hati, bukan hanya sekadar semangat sesaat. KH Tatang Astarudin selaku dewan pengasuh PPMU berkata , “Istiqomah lebih baik daripada seribu karomah.” yang berarti, keberhasilan sejati lahir dari proses yang penuh perjuangan, bukan dari keajaiban yang datang secara tiba-tiba.

Lingkungan Yang Mendukung

Mencapai Kesungguhan memang tidak mudah maka dibutuhkanlah lingkungan yang mendukung dan teman yang saling mengingatkan pada kebaikan, guru yang sabar membimbing, dan keluarga yang terus mendoakan. Tanpa suasana yang sehat, semangat belajar akan mudah pudar.

Kesungguhan Dalam Perspektif Al-Qur’an

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا  ۗ وَاِ نَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ “Dan orang-orang yang Bersungguh sungguh untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.”(QS. Al-‘Ankabut 29: Ayat 69) Ayat ini menegaskan bahwa kesungguhan bukan sekadar usaha manusia, melainkan pintu datangnya pertolongan Allah.

Kerja keras sebagai wujud kesungguhan

Pepatah Arab mengatakan, “Man jadda wa jada” Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka pasti akan berhasil. Namun, kesungguhan bukan hanya ucapan, melainkan dibuktikan dengan perbuatan nyata, kerja keras, dan istiqomah yang terus berlanjut meski penuh kesulitan. Bahkan, kesungguhan yang konsisten bisa mengalahkan kecerdasan yang hanya mengandalkan bakat.

Tantangan Mahasiswa di Era Modern

Di era modern, khususnya di kalangan mahasiswa, kesungguhan dalam belajar sering kali terkikis oleh gaya hidup hedonis dan pragmatis. Banyak yang lebih mencari kenyamanan instan, ingin hasil cepat tanpa mau berproses dan merasakan pahit getir perjuangan. Padahal, masa perkuliahan adalah masa terbaik untuk berjuang menuntut ilmu—bukan masa untuk bersantai.

Peran Tiga Pihak Guru,Murid Dan Orang Tua

Kesungguhan dalam belajar sesungguhnya melibatkan tiga pihak: guru, murid, dan orang tua. Guru dengan ilmu dan bimbingannya, orang tua dengan doa dan dukungannya, serta murid dengan ketekunan dan kerja kerasnya. Jika ketiganya bersinergi, maka keberhasilan akan lebih mudah dicapai. Ancaman Budaya Instan Dan Politik Uang Sayangnya, kesungguhan sering tergerus oleh budaya instan, salah satunya adalah praktik politik uang. Pola pikir yang menganggap segalanya bisa dibeli telah merusak mental generasi muda. Jika hal ini terbawa dalam dunia pendidikan, maka kesungguhan akan terkalahkan oleh jalan pintas yang merusak nilai moral.

Penutup : Kesungguhan Sebagai Kunci Keberhasilan

Kesungguhan adalah kunci keberhasilan. Ia harus dilatih dengan kerja keras, istiqomah, dan kesabaran. Seorang mahasiswa yang bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu akan menuai hasil bukan hanya dalam bentuk prestasi akademik, tetapi juga dalam kedewasaan sikap dan kekuatan iman.