Refleksi Santri

Momentum Maulid, refleksi kehidupan dalam tafsir surat Al-anfal ayat 33

Kajian Selepas Subuh oleh K.H. Tatang Astarudin Pondok Pesantren Mahasiswa Universal—Ekspresi cinta kepada Nabi Muhammad tidak terbatas pada seremoni megah saat perayaan maulid, ia harus hadir dalam ruang-ruang sunyi yang penuh refleksi. Representasi mencintai, juga tidak hanya berfokus pada suara lantang saat pembacaan syair pujian, namun tampak sebagai wajah kebaikan untuk menghormati nabi sebagai sosok […]

Momentum Maulid, refleksi kehidupan dalam tafsir surat Al-anfal ayat 33 Read More »

Memaknai kesungguhan dalam kajian kitab ta’limul mutaa’lim oleh k.h. tatang Astarudin

Freepik.com Pondok Pesantren Mahasiswa Universal— Di bawah langit Bandung yang mulai cerah, sayup-sayup sinar matahari menyelinap masuk ke dalam bilik-bilik ruangan, rintihan doa mengalun menghidupkan suasana damai. Sebagai upaya melestarikan tradisi keilmuan, dalam kajian selepas subuh, K.H. Tatang Astarudin menyampaikan bahwa jalan terjal menuju kemuliaan atau kesuksesan harus dilalui dengan penuh kesungguhan.  Abi— sapaan akrabnya,

Memaknai kesungguhan dalam kajian kitab ta’limul mutaa’lim oleh k.h. tatang Astarudin Read More »

Membangun kesungguhan melalui potensi untuk menjemput kemuliaan

freepik.com Oleh: Muhammad Allif Potensi, kesungguhan, dan Kemuliaan Pondok Pesantren Mahasiswa Universal—Dalam kajian rutin subuh, Abi Tatang memulai kajian dengan sebuat nasihat, “orang sehat yang suka meminta-minta adalah aib besar” Apalagi jika ia sebenarnya diberi potensi oleh Allah tetapi memilih mematikan potensinya. Abi mengutip perkataan seorang penyair libanon, Kahlil Gibran yang menyebut “Orang yang mematikan

Membangun kesungguhan melalui potensi untuk menjemput kemuliaan Read More »

wejangan selepas subuh: K.H. Tatang Astarudin tekankan etika share Informasi, environmental ethic, dan manajemen waktu

Oleh: Muhamad Seha Pondok Pesantren Mahasiswa Universal—Dalam wejangan selepas subuh pada Minggu (31/8/2025), KH. Tatang Astarudin menyampaikan pesan penting kepada santrinya tentang bagaimana seorang muslim, khususnya generasi muda dalam bersikap di era saat ini. K.H.Tatang menekankan bahwa seorang muslim harus mampu menghadirkan ketenangan di tengah gaduhnya situasi masyarakat. Ia mengingatkan agar  tidak mudah terjebak dalam kebiasaan menyebarkan informasi

wejangan selepas subuh: K.H. Tatang Astarudin tekankan etika share Informasi, environmental ethic, dan manajemen waktu Read More »

Istiqomah lebih baik dari seribu karomah

Oleh Menuntut ilmu adalah perjalanan panjang yang memerlukan kesungguhan hati, bukan hanya sekadar semangat sesaat. KH Tatang Astarudin selaku dewan pengasuh PPMU berkata , “Istiqomah lebih baik daripada seribu karomah.” yang berarti, keberhasilan sejati lahir dari proses yang penuh perjuangan, bukan dari keajaiban yang datang secara tiba-tiba. Lingkungan Yang Mendukung Mencapai Kesungguhan memang tidak mudah

Istiqomah lebih baik dari seribu karomah Read More »

Makna Kemerdekaan dalam perspektif K.H. Tatang Astarudin: Dari Orang tua hingga swasembada pangan

Oleh: Muhammad SehaDalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Pondok Pesantren Mahasiswa Universal menggelar kajian kepemimpinanbersama Dewan Pengasuh, KH. Tatang Astarudin. Dalam kajian kepemimpinan tersebut, beliau menyampaikan refleksi mendalam tentang arti kemerdekaan, mulai dari lingkup keluarga, persoalan ekonomi, hingga tantangan ideologi bangsa. Pahlawan Terdekat Adalah Orang Tua Menurut KH.Tatang Astarudin, pahlawan sejati tidak selalu dikenang

Makna Kemerdekaan dalam perspektif K.H. Tatang Astarudin: Dari Orang tua hingga swasembada pangan Read More »

Utilitarianisme dalam Santri: Melayani untuk Sebanyak Mungkin Kebaikan

Penulis: Muhamad Seha Konsep kepemimpinan dalam tradisi Islam tidaklah berhenti pada status atau kekuasaan, melainkan bermula dari kesediaan untuk melayani. Dalam kajian subuh di Ma’had, KH. Tatang Astarudin menegaskan pentingnya sikap khidmah (pelayanan) sebagai inti dari kepemimpinan. Bahkan, beliau sendiri menyatakan keinginannya untuk menjadi khādim al-ma’had (pelayan pesantren), bukan sekadar pemegang otoritas formal. Ini menunjukkan

Utilitarianisme dalam Santri: Melayani untuk Sebanyak Mungkin Kebaikan Read More »

Haul Ibunda Dewan Pengasuh: Menyulam Kenangan,Meneguhkan Keteladanan

Oleh: Muhamad Seha PPMU, 10 Muharram – Lampu-lampu dilangit-langit majlis menyala terang, menerangi wajah-wajah santri yang dudukbersaf dengan khidmat. Suasana malam itu tak biasa. Bukan sekadar pengajianrutin, tetapi sebuah momen penghormatan, yakni peringatan haul almarhumah Hj.Umaerah Binti Kyai Husen, ibunda tercinta dari KH. Tatang Astarudin, pengasuhPondok Pesantren Mahasiswa Universal (PPMU). Haul ini digelar bertepatan dengan

Haul Ibunda Dewan Pengasuh: Menyulam Kenangan,Meneguhkan Keteladanan Read More »

Kebermaknaan Sebagai Tanggung Jawab Moral

Image Source: Freepik.com “Aku ada, aku bermakna bagi sesama.” Sebuah kata kata yang sering muncul di jendela suatu Pondok Pesantren yang ada di Bandung—Pondok Pesantren Mahasiswa Universal. Lantas apa sih maksudnya? Kemana arah tujuannya? Apakah hanya kata kata belaka? “Aku ada” sepintas, kalimat ini terdengar sederhana, seperti yang pernah terucap dari seseorang yang baru saja

Kebermaknaan Sebagai Tanggung Jawab Moral Read More »