KALIMANTAN BARAT “Istimewa” : Refleksi Abi Tatang Astarudin

oleh: Abi Tatang Astarudin

Untuk urusan wakaf Kalimantan Barat layak disebut “istimewa”. Gubernur (Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H.) mendukung penuh BWI dan kegiatan perwakafan. Kegiatan pelantikan dan pembinaan BWI Provinsi Kalimantan Barat dan seluruh Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat dilaksanakan di Pendopo Gubernur.

Ketua BWI Provinsi Kalimantan Barat seorang Purnawirawan Polisi, Brigjen Pol (Purn) Andi Musa., SH., MH., Jajaran pengurus BWI diisi oleh akademisi, aktivis ormas, pengusaha, dan penggiat media.

Kolaborasi “pentahelix” tergambar nyata dalam sinergi unsur pendukung utama kepengurusan BWI di Kalimantan Barat.

Jejak lembaga wakaf produktif di Kalimantan Barat juga sudah cukup lama. Sahabat penggiat wakaf di Pontianak menyebut Perguruan Islamiyah telah berdiri Tahun 1925, setahun sebelum NU lahir.

Pada tahun 2024, rangking IWN (Indeks Wakaf Nasional) Kalimantan Barat,–sebuah alat ukur untuk menilai kinerja pengelolaan wakaf nasional, berada pada urutan ke empat, setelah Riau, Aceh, dan NTB. Mengalahkan Jawa Barat “istimewa” yang masih “betah” bertengger di urutan ke sepuluh.