Meneguhkan Keimanan, Memperkuat Kepedulian: PPMU Warnai Idul Adha dengan Bakti Sosial Kurban

Allahu akbar Allahu akbar, Laa ilaaha illallah wallahu akbar, Allahu akbar walillahil hamdu , kalimat yang terus menggema sepanjang malam hingga pagi menyambut Idul Adha di Pondok Pesantren Mahasiswa Universal (PPMU), Kota Bandung, Jumat (6/7/2025). Pada Idul Adha tahun ini PPMU kembali menggelar bakti sosial kurban, tidak hanya semata menjalankan perintah berkurban, namun juga sebagai wadah pembelajaran bagi seluruh santri dalam menghadapi kehidupan bermasyarakat, memupuk kebersamaan serta memperkuat eksistensi, menjadi refleksi dari motto pesantren “Aku ada, aku bermakna bagi sesama.”

Bakti sosial kurban merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan PPMU, dimana seluruh santri bersedekah untuk membeli hewan kurban yang nantinya akan disalurkan kepada masyarakat sekitar. Walaupun pada praktiknya tidak sesuai dengan ketentuan berkurban—satu sapi untuk tujuh orang. Namun, kegiatan ini bertujuan menghidupkan suasana Idul Adha yang identik dengan perintah menyembelih hewan atau berkurban di ruang pesantren.

Tidak hanya itu, kegiatan ini juga menjadi medan latihan bagi seluruh santri terutama panitia. Dimulai dari pembekalan tata cara penyembelihan, pemotongan daging kurban, serta mekanisme penyaluran daging kurban. Baksos kurban ini menjadi simulasi gambaran skema kegiatan kurban di lingkungan masyarakat nantinya. Hal ini, merupakan wujud nyata PPMU mencetak generasi muda yang visioner dan siap terjun ke lingkungan masyarakat.

KH. Tatang Astarudin, selaku Dewan Pengasuh PPMU, menuturkan bahwa Idul Adha dengan perintah kurban yang secara literlik memiliki arti mendekatkan— harus dimaknai oleh dua dimensi, yaitu ketersambungan secara vertikal dan keterhubungan secara horizontal. Maka, Idul Adha kali ini PPMU menggemakan jargon “meneguhkan keimanan, memperkuat kepedulian.” Artinya, setiap muslim harus mendekatkan diri kepada sang pencipta dengan memperkuat keimanannya pun lebih dekat kepada masyarakat dengan membangun solidaritas melalui momentum Idul Adha ini.

Lebih lanjut, Abi Tatang—sapaan akrabnya, menambahkan bahwa kegiatan bakti sosial ini bertujuan untuk mempererat hubungan antar sesama, menjalin persaudaraan dengan masyarakat, serta meningkatkan kebersamaan. Dalam kegiatan ini, santri bahu membahu menuntaskan seluruh rangkaian kegiatan kurban.“Kita memaknai idul adha dengan bakti sosial, walaupun merupakan kurban patungan tapi kita niatkan sebagai pembelajaran berkurban, tidak hanya dalam bentuk daging tapi kita tambahkan yang lain seperti beras, maka kegiatan ini dinamakan Bakti Sosial Kurban Universal,” tuturnya, Jumat (6/7/2025).

Laksmana Bintang, Ketua pelaksana kegiatan bakti sosial Kurban, menyampaikan pada kurban tahun ini terdapat enam belas ekor sapi yang disembelih, dengan lima belas ekor sapi merupakan amanah dari Pribadi School dan satu ekor merupakan hasil pengumpulan sedekah santri PPMU. Dari jumlah tersebut, lima ekor sapi dikelola dan disalurkan oleh pesantren dan sepuluh ekor hanya disembelih kemudian diserahkan kembali kepada pihak Pribadi School untuk pengelolaannya.

Ia menyebut adanya kegiatan kurban ini tidak hanya menumbuhkan sikap kepedulian sosial, namun juga memberi gambaran bagaimana kegiatan kurban berlangsung. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi pengingat kilas balik ketaatan serta keikhlasan nabi Ibrahim dan nabi Ismail. Menurutnya, sikap taat dan ikhlas yang ditunjukkan harus direfleksikan oleh seluruh individu dalam menghadapi kehidupan. “Dari sini, kita juga belajar mengikhlaskan tenaga kita, waktu kita, untuk bagaimana acara ini berjalan dengan lancar,” ungkapnya, Minggu (8/7/2025).

Farhat Fawwaz, salah seorang santri PPMU, turut menyampaikan tanggapannya mengenai kegiatan bakti sosial kurban, ia memaparkan bahwa kegiatan ini cukup melelahkan namun menciptakan simfoni kebersamaan, menyatukan makna yang terurai melalui kerja sama antar individu. Ia juga memaknai kegiatan ini sebagai bentuk khidmah kepada pesantren serta wadah pengembangan diri untuk mengarungi cakupan pengabdian yang lebih luas kedepannya.

Selain itu, Farhat juga berharap kegiatan bakti sosial ini melahirkan keikhlasan, kepedulian, dan kebersamaan yang terus terjalin secara berkelanjutan serta seluruh santri dapat berkontribusi penuh dalam setiap kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pesantren nantinya. “Harapannya, adanya kegiatan ini, kedepannya seluruh santri lebih aktif dalam setiap kegiatan pesantren, saling membantu serta lebih dekat dan peduli terhadap masyarakat sekitar,” tutupnya.

Penulis: Kamelia Syifa Aulya