
Dear Abi dan Umi – (March 30, 2025)
Mohon maaf untuk Bahasa Indonesia saya yang buruk sekali. Di Amerika, tidak ada banyak orang untuk praktik Bahasa Indonesia. Saya senang anda dan Bintang, Faqih, dan Riza sehat dan bahagia. Selamat Hari Raya Idul Fitri! Tahun ini Ramadhan bertepatan dengan “Lent” (di Bahasa, “Masa Puasa Masehi”) jadi saya berdoa untuk puasa anda saat saya sedang berpuasa. Tolong doakan saya waktu saya berpuasa sampai Paskah (20 April).
Maafkan saya karena tidak menulis surat kepada anda lebih awal. “Mohon maaf lahir dan Batin” 🙂 Saya sering memikirkan anda selama tujuh tahun terakhir ini, dan saya sangat sedih mendengar kematian Vita, dan saya berdoa dengan sungguh-sungguh untuk anda dan seluruh keluarga anda selama musim itu. Saya sering memikirkan keramahtamahan dan kemurahan hati anda dalam mengundang saya ke rumah anda selama saya berada di Indonesia. Saya sudah bersyukur akan hal itu sejak saat itu. Satiap kali saya mendengar seseorang di Amerika mengatakan sesuatu yang tidak sopan tentang Muslim, saya selalu memberi tahu mereka tentang kebaikan Abi dan Umi saya.



Banyak hal yang terjadi dalam hidup saya sejak meninggalkan Bandung dan kembali ke Amerika. Saya lulus dari Universitas lalu lalu saya bekerja di tempat penampungan tunawisma. Saya kemudian belajar untuk mendapatkan gelar Master Teologi di Duke University di Durham, North Carolina (di USA). Tahun lalu saya ditahbiskan sebagai diaken. Diaken mengahar dan membantu memimpin ibadah dan memastikan Gereja peduli terhadap orang miskin. Saya juga menghadiri Dewan Gereja Dunia di Jerman dan bertemu banyak orang Kristen Indoensia di sana. Sangat menyenangkan untuk mengejutkan mereka dengan berbicara kepada mereka dalam bahasa Indonesia sebagai bule! 🙂
Saya sekarang bekerja di sebuah NGO yang membangun komunitas untuk orang-orang dengan disabilitas intelektual. Dan yang paling menarik, saya jatuh cinta dan bertunangan tahun lalu! Namanya Grace (artinya rahmat) dan dia luar biasa. Saya telah menyertakan gambar beberapa hal ini sehingga anda dapat melihatnya.
Tolong sampaikan salam saya kepada keluarga dan santri pesantren Universal. Saya mendengar anda menerima mahasiswa Amerika lainnya dan saya harap itu berjalan dengan baik. Saya senang ada mahasiswa Amerika lain yang bisa merasakan keramahtamahan anda dan berkenalan dengan Pesantren Universal dan Peace Generation. Jika saya kembali ke Indonesia dekat Bandung, saya akan beritahu anda. Akan sangat menyenangkan untuk memperkenalkan anda pada Grace dan menunjukkan kepadanya negara anda yang indah suatu hari nanti.
Salam Hangat.
Collin

